Serukan Sinergi Pusat dan Daerah, Gibran Tegaskan Tidak Ada Visi Lain Selain Visi Presiden Prabowo
[hanomantoto]
TEMPO.CO, Jakarta — Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menegaskan pentingnya sinergi pemerintah pusat dan daerah. Dalam pidato pertamanya sebagai RI-2, putra Presiden ke-7 Indonesia Joko Widodo ini menegaskan, pemerintah harus kompak dan tidak lagi mementingkan ego sektoral. “Sekali lagi Bapak-Ibu, saya garis bawahi. Tidak ada visi lain selain visi Bapak Presiden Prabowo. Tidak ada program lain selain program Bapak Presiden Prabowo,” kata Gibran saat menutup rapat koordinasi di Sentul, Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 7 November 2024.
Mantan Wali Kota Solo ini meminta kepala daerah mendukung program makan bergizi gratis. Ia menyebut Presiden Prabowo sudah berkali-kali mengatakan bahwa kebijakan ini sangat strategis.
Dalam kesempatan itu Gibran juga mengapresiasi kepada daerah-daerah yang memberikan perubahan dan dampak ekonomi secara signifikan. Ia mencontohkan Papua Barat yang memberikan kontribusi dengan ekspor gas alam. Ia juga menyebut sekitar 6,2 persen ekonomi Maluku tumbuh karena sektor pertanian dan perdagangan, sementara Sulawesi Tengah kuat di komoditas mineral nikel.
Rapat koordinasi di Sentul dihadiri oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah seluruh Indonesia. Sebanyak tujuh menteri koordinator juga hadir. Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan tampak berada di jajaran menteri koordinator.
Prabowo memberikan pidato secara tertutup dalam forum tersebut. Ketua Umum Partai Gerindra itu mengatakan forum bersama kepala daerah dan pengambil keputusan dari seluruh tingkatan ini menentukan arah kehidupan bangsa untuk sekian tahun mendatang. Prabowo menyampaikan pokok-pokok pikiran yang sebelumnya telah disampaikan saat pelantikannya sebagai presiden di gedung MPR pada 20 Oktober 2024. “Ini bisa dikatakan kesempatan pertama saya untuk bicara dengan seluruh pengambil keputusan di republik ini. Ini momen bermanfaat dan sangat strategis,” kata Prabowo.
Rapat koordinasi ini dibagi dalam beberapa panel. Panel pertama, penyelenggaraan tata kelola yang efisien oleh Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan, Menteri Koordinator Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia Yusril Ihza Mahendra, dan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Muhammad Yusuf Ateh. Diskusi diselenggarakan sebelum arahan Presiden Prabowo.
Panel kedua soal kebijakan nasional Menuju Indonesia Emas 2045. Pembicara forum tersebut yakni Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar.
Menteri pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani, Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana, dan Menteri Perumahan Rakyat Maruarar Sirait akan mengisi panel ketiga soal program pemulihan pemerintah pusat.
Adapun panel terakhir tentang penyelenggaraan pilkada serentak akan diisi Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Mochammad Afifudin, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Rahmat Bagja, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Muhammad Herindra, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, dan Panglima TNI Agus Subiyanto.
Tinggalkan Balasan