Pulau Maratua di Berau Bakal Dikembangkan jadi Destinasi Wisata Premium
[hanomantoto]
TEMPO.CO, Jakarta – Pulau Maratua yang berada di gugusan Kepulauan Derawan, di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur (Kaltim), akan dikembangkan sebagai destinasi wisata premium. Pulau ini dikenal dengan pantai dan pemandangan bawah laut yang indah.
Penjabat Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik mengatakan bahwa pemerintah ingin mengembangkan pariwisata yang tidak murah dan tidak murahan di pulau tersbeut.
“Kami ingin ada klasifikasi wisata yang bisa datangi secara masif dan ada yang tertentu,” kata Akmal sebagaimana dikutip dalam keterangan pers Rabu, 6 November 2024.
Keindahan Pulau Maratua
Pulau Maratua sudah lama menjadi destinasi wisata unggulan Kabupaten Berau dan Kaltim. Pulau ini memiliki aneka biota laut dengan bermacam jenis ikan, penyu dan keindahan bawah laut berupa terumbu karang yang menarik. Hutan bakau dan phon kelapa yang memagari pulau ini menambah keindahan Maratua.
Pulau ini juga sudah dilengkapi resort dan cottage yang umumnya dikunjungi wisatawan asing, seperti Maratua Paradise Resort, Pratasaba di Payung-payung, Green Nirvana Jalan Bayur, Payung-Payung, Borneo Cottage Teluk Harapan, Noah Maratua Resort, Teluk Harapan Bohe Bukut, dan Virgin Cocoa Island.
Destinasi Premium
Meski sudah cukup populer, Akmal menilai potensi wisata Pulau Maratua masih bisa dikembangkan agar nilainya menjadi lebih tinggi. Daerah wisata seperti Pulau Maratua dan Kakaban di Kalimantan Timur, menurut dia, cocok dikembangkan menjadi destinasi premium.
“Sebab menurut pengalaman kami, pariwisata yang demikian masif cenderung menimbulkan dampak lingkungan yang cukup signifikan,” katanya.
Ia mencontohkan wisata di Pulau Kakaban yang juga berada di Kepulauan Derawan. Akmal menyampaikan bahwa pemerintah daerah pernah menghentikan sementara kegiatan wisata ke Pulau Kakaban karena ekosistem di danaunya terganggu. Ubur-ubur yang ada di danau itu sempat menghilang selama beberapa waktu, namun dalam beberapa bulan terakhir sudah kembali terlihat. Penyebabnya belum diketahui pasti, tetapi diduga berkaitan dengan kegiatan wisatawan di danau.
Pemerintah Kaltim juga menjalankan inisiatif untuk mempromosikan daerah wisata Kalimantan Timur seperti Sangalaki, Kakaban, dan Derawan kepada wisatawan domestik dan mancanegara. Salah satunya penyelenggaraan Maratua Jazz Festival.
Tinggalkan Balasan