[hanomantoto]

TEMPO.CO, Jakarta – Polisi mengoreksi keterangan lokasi dua anak yang tewas tenggelam saat berenang di Curug, Kabupaten Tangerang, pada Senin lalu, 4 November 2024. Lokasi sebelumnya disebut bekas lubang galian. ”Sebetulnya bukan galian itu, tapi sawah. Bekas sawah,” ucap Juru Bicara Polres Tangerang Selatan, Ajun Komisaris Agil Sahril, lewat sambungan telepon, pada Kamis, 7 November 2024.

Agil menjelaskan, Kepolisian Sektor (Polsek) Curug telah melakukan pengecekan lokasi kejadian di Kelurahan Cukanggalih tersebut. Dia menyebut lokasi itu tergenang air setinggi 1-2 meter hingga hampir menutupi seluruh permukaan petakan bekas sawah. Dia mengoreksi keterangan awal perihal lubang galian.

“Cuma pinggirannya diambil, bukan digali ya, sebagian (tanah galiannya) diurug buat parit,” kata Agil. Ia merinci, parit itu berseberangan dengan bekas sawah. Kedua tempat itu penuh oleh air saat dua anak itu, MF dan AIM. berniat berenang. “Mereka bermain bukan di saluran air tapi di kubangan sawah itu,” ucap Agil menambahkan.

Menurut kronologi yang dibagikan Polda Metro Jaya, awalnya anak-anak yang hendak berenang terdapat empat orang. Namun, saat tiba di bekas sawah tersebut pada Senin, 4 November 2024, sekitar pukul 14.30 WIB, anak MF dan AIM menceburkan diri terlebih dahulu.

Dua temannya menolak ajakan korban dan memilih untuk menonton saja di pinggir bekas sawah tersebut. Saat itu, terdapat juga saksi lainnya berinisial D dan HH. “Kemudian, kedua korban tenggelam berteriak meminta tolong,” ucap Agil.

Kedua saksi yang usianya sudah dewasa langsung terjun untuk menyelamatkan korban yang ternyata sudah berada di dasar air. Setelah dibawa ke permukaan, kedua korban diketahui telah meninggal.

Agil menyebut keluarga kedua korban telah menerima kejadian tersebut. Keluarga menganggapnya sebagai musibah sehingga mereka membuat surat pernyataan untuk tidak dilakukan autopsi pada kedua jasad.



hanomantoto