Peneliti Ungkap Perempuan yang Suka Minum Susu Berisiko Lebih Tinggi Alami Penyakit Jantung
[hanomantoto]
TEMPO.CO, Jakarta – Selama ini, susu dikenalsebagai minuman sehat. Namun penelitian menyebut minum susu sapi justru bisa meningkatkan risiko penyakit jantung hingga 12 persen pada perempuan.
Para ilmuwan mendapati perempuan yang minum setidaknya 400 ml susu setiap hari sepanjang hidup lebih mungkin mengalami serangan jantung atau stroke dibanding yang tidak suka minum susu. Bahkan, susu rendah lemak pun disebut berisiko sama tinggi.
Para peneliti dari Universitas Upsala di Swedia berteori gula pada susu yang disebut laktosa bisa memicu peradangan sel-sel tubuh seiring waktu dan menambah tekanan pada jantung. Risiko lebih tinggi pada wanita karena lebih cepat mencerna laktosa dibanding laki-laki.
Penelitian diterbitkan di jurnal BMC Medicine dan merupakan hasil penelitian pada 101 ribu orang, 60 ribu di antaranya perempuan. Mereka diminta mengisi kuesioner mengenai gaya hidup dan pola makan dan diteliti lagi 33 tahun kemudian.
Hasilnya, perempuan yang minum susu setiap hari sepanjang waktu penelitian berisiko 5 persen lebih tinggi mengalami penyakit jantung koroner, termasuk gagal jantung, serangan jantung, dan stroke. Didapati pula semakin banyak minum susu maka semakin tinggi risiko.
Ganti dengan susu fermentasi
Para peneliti pun meminta untuk mengganti susu dengan produk fermentasi seperti yogurt untuk menurunkan risiko. Produk susu fermentasi ini lebih rendah laktosa karena proses fermentasi memecah sebagian laktosa susu.
“Pola makan sehat penting untuk pencegahan penyakit kardiovaskular. Analisa kami mendukung kaitan antara asupan susu lebih dari 300 ml sehari dan angka lebih tinggi penyakit jantung iskemik, khususnya serangan jantung, pada perempuan, tidak pada laki-laki,” ungkan penulis penelitian Professor Karl Michaelsson di jurnal BMC Medicine.
“Mengganti susu dengan produk fermentasi bisa menurunkan risiko,” tambahnya, dikutip dari Daily Mail.
Yang menjadi dilema, susu baik buat kesehatan tulang karena mengandung kalsium, fosfor, protein, dan nutrisi penting lain yang dibutuhkan tulang sehat. Yayasan Osteoporosis Internasional menyebut kalsium sebagai pembangun utama tulang. Kekurangan kalsium bisa membuat tulang rapuh seiring waktu dan menambah risiko osteoporosis.
Tinggalkan Balasan