Pasukan Penjaga Perdamaian PBB dari Malaysia Terluka Diserang Israel
[hanomantoto]
TEMPO.CO, Jakarta – Setidaknya lima pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) dari Malaysia terluka dalam serangan udara Israel di Lebanon selatan pada hari Kamis, 7 November 2024. Dilansir dari Al Arabiya, serangan itu menewaskan tiga warga sipil.
Israel belum mengomentari insiden di kota Sidon, Lebanon. Tentara Israel melancarkan serangkaian serangan setelah Hizbullah mengatakan pihaknya melancarkan serangan rudal yang menargetkan pangkalan militer di dekat bandara internasional utama Israel pada hari Rabu.
Perang Hizbullah dan Israel meletus sejak akhir September. Israel memperluas fokusnya dari memerangi Hamas di Jalur Gaza ke pengamanan perbatasan utaranya. Serangan Israel terjadi bahkan saat perang Gaza terus berlanjut.
Ketika upaya mediasi menemui jalan buntu, Departemen Luar Negeri AS mengatakan Menteri Luar Negeri Antony Blinken akan terus berupaya mengakhiri perang di Gaza dan di Lebanon. Hal ini dilakukan sebelum pemerintahan berganti dari Joe Biden ke Donald Trump.
Di Gaza, badan pertahanan sipil mengatakan 12 orang tewas dalam serangan udara Israel terhadap sebuah sekolah yang diubah menjadi tempat penampungan bagi para pengungsi pada hari Kamis. “Wanita dan anak-anak terluka parah akibat jet F-16 dan rudal seberat satu ton,” kata saksi mata Ibrahim al-Madhoun di lokasi serangan di Kota Gaza.
Hizbullah memulai serangan terhadap Israel tahun lalu untuk mendukung sekutunya di Palestina, Hamas. Serangan yang menyebabkan pasukan penjaga perdamaian PBB terluka itu terjadi di dekat pos pemeriksaan militer di Sidon, kota utama Lebanon selatan.
Tentara Lebanon mengatakan Israel menyerang sebuah mobil di sebuah pos pemeriksaan, menewaskan tiga warga sipil dan melukai tiga tentara serta anggota kontingen Malaysia dari pasukan penjaga perdamaian PBB, UNIFIL. “Lima pasukan penjaga perdamaian mengalami luka ringan,” kata UNIFIL dalam sebuah pernyataan, mendesak semua pihak untuk menghindari membahayakan pasukan penjaga perdamaian atau warga sipil.
Kementerian Pertahanan Malaysia melaporkan jumlah korban adalah enam orang. Mereka adalah pasukan penjaga perdamaian yang terluka ketika serangan terhadap bus yang membawa mereka.
Kementerian luar negeri Lebanon menuduh Israel berulang kali menargetkan pasukan UNIFIL, personel militer Lebanon, dan warga sipil.
Pilihan editor: Jerman Tangkap Eks Pegawai Militer AS, Diduga Jadi Mata-mata Cina
Tinggalkan Balasan