Malam Ini Debat Kedua Pilkada Bali, Bertema Menyikapi Dinamika Otonomi Daerah

TEMPO.CO, Denpasar – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali akan menggelar debat kedua pemilihan kepala daerah atau Pilkada Bali pada malam ini, Sabtu, 9 November 2024 di Bali Beach Convention Centre Sanur.

Debat yang mengambil tema “Menyikapi Dinamika Otonomi Daerah di Bali” tersebut akan ditayangkan secara langsung nasional oleh stasiun Kompas TV pukul 19.00-21.00 WITA.

“Teknis masih sama, mungkin ada format beda dari penampilan layar tv karena kami sesuaikan dengan stasiun tv yang berbeda dari sebelumnya, tapi substansi format debat sama,” kata Komisioner KPU Bali I Gede John di Denpasar, Kamis, 7 November 2024.

Debat kedua ini berlangsung dengan lima sub tema dan dalam enam segmen yang secara umum tidak mengalami perubahan dari debat pertama.

Namun demikian, KPU Bali meminta pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Bali agar hadir lebih awal pada debat kedua hari Sabtu mendatang sebagai bentuk evaluasi dari debat pertama.

“Secara teknis pelaksanaannya sudah berjalan baik tapi perlu beberapa hal, sudah kami sampaikan terkait kedatangan paslon yang mepet dengan jam on air (tayang),” kata dia.

Pada debat perdana Pilkada Bali Rabu, 30 Oktober 2024 yang tayang langsung pukul 19.00 WITA, paslon nomor urut 2 Wayan Koster-Nyoman Giri Prasta tiba lebih awal dan disusul paslon nomor urut 1 Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana.

Melihat terdapat paslon yang datang di waktu berdekatan dengan jam tayang, KPU Bali memutuskan mengubah jam kedatangan menjadi dua jam sebelum tayang.

“Kami sepakati dua jam sebelum on air sudah di tempat, sehingga kami lebih siap dalam debat karena memang ada hal teknis yang harus dilakukan, cek sound, modulasi suara, dan tata letak lampu, karena ini live agar tidak kagok,” ujar John.

Meski aturan debat kedua seperti jam kedatangan telah ditentukan, KPU Bali sampai saat ini belum memastikan jumlah tim yang boleh masuk ke ruang debat.

John mengakui lokasi debat kali ini jauh lebih besar dari debat pertama, namun penyelenggara dan kedua tim paslon belum menyepakati jumlah pendukung yang diizinkan masuk ke ruangan.