[hanomantoto]

TEMPO.CO, Jakarta – Seorang pelancong dari Malaysia mengalami cedera parah saat bermain seluncuran tabung di Terminal 4 Bandara Changi Singapura pada Senin malam, 4 November 2024. Dua tulang di kaki kanannya patah setelah ia menabrak seluncuran.

Wanita itu mengatakan bahwa betisnya tertekuk pada sudut 90 derajat, katanya, seperti dilansir Mothership. Meskipun ia tidak mengalami pendarahan, ia tersebut tahu bahwa kakinya patah begitu ia keluar dari seluncuran karena ia merasa sangat kesakitan dan tidak dapat lagi mengendalikannya. Ia dibawa ke Rumah Sakit Umum Changi (CGH) dengan ambulans. Seorang dokter di rumah sakit mengonfirmasi bahwa dua tulang di betis kanannya patah.

Fasilitas Gratis Bandara Changi 

Perosotan yang terletak di Terminal 4 ini merupakan salah satu fasilitas gratis di Bandara Changi. Desain seluncuran berkelok-kelok menurun ke area gerbang terbuka dengan struktur permainan berwarna merah raksasa yang disebut “Chandelier” di tengahnya.

Perosotan yang posisinya sejajar dengan tangga dan eskalator ini jadi alternatif pelancong anak-anak dan orang yang berjiwa muda untuk turun. Perosotan ini terbuka untuk semua orang dengan persyaratan tinggi badan minimal 1,1 meter hingga 2 meter. Seluncuran ini gratis, pelancong hanya perlu memindai boarding pass untuk masuk.

Main Seluncuran sambil Menunggu Penerbangan

Berbicara kepada Mothership, wanita berinisial Z itu menceritakan bahwa ia dan teman-temannya akan meninggalkan Singapura setelah liburan tiga hari. Pada 4 November, mereka tiba di Bandara Changi dan check in untuk penerbangan pulang ke Malaysia, yang dijadwalkan berangkat pukul 8.55 malam.

Karena masih ada waktu sebelum penerbangan, Z dan teman-temannya memutuskan untuk mencoba perosotan tersebut. Mereka penasaran pada fasilitas itu setelah melihat ulasan positif di Facebook dan Xiaohongshu. Namun, Z mengatakan dia tidak mengetahui kasus-kasus cedera sebelumnya.

Kaki Tersangkut di Belokan Seluncuran

Selain sensasinya, Z yang mencoba dua kali menyadari bahwa belokan perosotan itu cukup berbahaya karena dia meluncur turun dengan kecepatan tinggi, tetapi betisnya sering tersangkut di sisi perosotan karena gesekan. Awalnya, Z, yang saat itu mengenakan rok, mengira gesekan itu terjadi saat kakinya menyentuh perosotan, bukan sol sepatu lari barunya. Karena itu, Z menahan roknya dengan tangannya dan tidak akan membawa ponselnya supaya lebih aman.

Saat itu, Z mengaku kaki dan tubuhnya bergerak ke arah yang berbeda. Ia menduga hal itu karena sol antiselip sepatu barunya menyebabkan kakinya tersangkut di perosotan, sementara tubuhnya masih meluncur dengan cepat. Ia juga mengamati bahwa beberapa temannya yang menaiki perosotan mengalami lecet, tetapi tidak mengenakan sepatu antiselip, dan tidak mengalami cedera serius.

Z berbagi dalam video Xiaohongshu-nya bahwa cederanya cukup parah, karena butuh waktu lima hingga tujuh hari agar pembengkakannya mereda. Dia juga perlu menjalani operasi untuk memasang pelat baja dan mengencangkan sekrup di kakinya. Ia mengaku telah menghabiskan lebih dari S$560 atau sekitar Rp6,6 juta untuk berobat di Singapura dan akan bertambah saat operasi di Malaysia. 

Panduan Naik Seluncuran

Ini bukan pertama kali pelancong mengalami cedera di seluncuran itu. Pada Mei 2024, seorang penumpang mengalami luka di bagian depan kulit kepalanya setelah bertabrakan dengan bagian atas perosotan di T4.

Seorang juru bicara Changi Airport Group (CAG) saat itu meminta pelancong membaca dan mengikuti panduan keselamatan yang dipasang di pintu masuk perosotan. Panduan tersebut berisi petunjuk tentang cara memposisikan diri saat meluncur turun, dan mengenakan sepatu tertutup.

“Penumpang juga dapat meminta bantuan melalui nomor kontak darurat di perosotan jika mereka memerlukan bantuan,” ujar juru bicara Bandara Changi tersebut.



hanomantoto