[hanomantoto]

TEMPO.CO, Jakarta – Kepolisian Resor (Polres) Metro Jakarta Barat menggerebek markas judi online sebuah rumah mewah yang berada di Perumahan Cengkareng Indah, Nomor 20, RT 12 RW 14, Kapuk, Jakarta Barat pada Jumat, 8 November 2024.

Kapolres Jakarta Barat, Komisaris Polisi M. Syahduddi menyatakan penggerebekan ini merupakan pengembangan dari ditangkapnya empat tersangka penjual buku rekening ke sindikat judi online Kamboja pada Kamis lalu. Dalam penggerebekan ini Polisi menangkap empat tersangka lagi.

“Mereka menampung rekening-rekening milik warga masyarakat yang untuk selanjutnya dikirim menggunakan handphone ke negara Kamboja,”ucap Syahduddi.

Kepolisian juga langsung melakukan penggeledahan. Penggeledahan dimulai sejak pukul 08.00 WIB. Puluhan anggota kepolisian tersebar dari area luar rumah hingga ke dalam. Rumah terdiri dari 3 lantai, namun penggeledahan hanya terfokus di lantai 1 saja. 

Dari pantauan Tempo, di lantai ini, terdapat satu ruangan persegi yang tidak terlalu luas. Di dalamnya terdapat dua meja dan dua kursi, serta ditemukan tumpukan buku rekening dengan berbagai macam bank dan empat buah laptop. Menurut keterangan dari Kepolisian, ruangan inilah yang dijadikan para para tersangka untuk beroperasi. 

Selanjutnya, dalam penggeledahan ini, kepolisian juga turut menghadirkan 8 tersangka yang sudah ditangkap Kamis lalu. Syahduddi menjelaskan 8 tersangka itu terbagi ke dalam tiga kluster sesuai perannya. Kluster pertama berperan merekrut warga yang namanya akan dicatut dalam rekening.

“Di mana 4 orang ini berperan sebagai perekrut. Perekrut warga masyarakat untuk dibuatkan rekening bank dan juga ATM-nya,” tutur Syahduddi. 

Adapun kluster kedua terdapat 3 tersangka. Mereka berperan sebagai penjaring. “Menjaring warga masyarakat untuk menyerahkan rekening pribadinya atau menyewakan rekening pribadinya dengan memberikan imbalan sejumlah uang tertentu,” 

Menurut Syahduddi, tersangka telah menjalankan bisnis ini sejak tahun 2022. Salah seorang pengurus RT setempat, Randi menyatakan cukup terkejut dengan adanya penggerebekan ini. Ia mengaku tidak mengenal para tersangka secara pribadi lantaran tersangka tidak pernah berinteraksi dengan warga sekitar. 

“Tidak tahu, cuma heran saja tiap hari banyak motor terparkir, bisa sampai belasan,” ucap Randi ikut menyaksikan penggeledahan. 

Randi juga bercerita bahwa hampir setiap hari dia mendapati kurir mengantarkan paket ke rumah tersebut. “Iya, soalnya kalo kurirnya nanya kan langsung ke saya yang di pos, saya arahkan,” tutur sekretaris RT itu.

Hamid, Seorang satpam perumahan setempat juga menyatakan hal yang sama. Rumah tersebut sangat tertutup, bahkan dia dan Para tersangka tidak pernah bertegur sapa sama sekali. “Padahal memang ini wilayah jaga saya,” ucap Hamid kepada Tempo saat tutur menyaksikan penangkapan itu. 

Kepolisian mulai meninggalkan lokasi pada pukul 10. 20 WIB sembari memboyong 3 boks barang bukti.



hanomantoto