[hanomantoto]

TEMPO.CO, Jakarta – Kedutaan Besar Jepang di Jakarta pada Selasa, 5 Oktober 2024, melakukan serah terima pengadaan peralatan medis di Rumah Sakit Bunda Pengharapan, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan. Bantuan itu dikucurkan melalui Bantuan Hibah Grassroots untuk Keamanan Manusia dari Pemerintah Jepang.

Bantuan Hibah Grassroots untuk Keamanan Manusia ini, dinamai “The Project for Provision of Medical Equipment in Merauke, Papua”. Bantuan yang diberikan dalam bentuk pengadaan peralatan medis karena kurangnya peralatan medis dan usia yang sudah tua menjadi masalah serius di Rumah Sakit Bunda Pengharapan, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan. Jumlah dana hibah yang dikucurkan untuk bantuan ini besar JPY8,550,468 (Rp874 juta).  

Acara serah terima ini dihadiri oleh Ohmichi Takuma Sekretaris Kedua Kedutaan Besar Jepang di Jakarta dan Yermias Paulus Ruben Ndiken Bupati Kabupaten Merauke. Proyek tersebut selesai dilaksanakan setelah penandatanganan oleh pemerintah Jepang dengan Rumah Sakit Bunda Pengharapan pada bulan Maret 2022.
 
Rumah Sakit Bunda Pengharapan dianggap telah berkontribusi besar terhadap layanan kesehatan di wilayah Papua yang memiliki tingkat kemiskinan tertinggi di Indonesia, dengan merawat sekitar 6 ribu pasien rawat inap serta sekitar 17 ribu pasien rawat jalan dalam setahun.
 
Akan tetapi, beberapa tahun terakhir ini sebanyak 2,700 pasien per tahun tidak dapat diobati dengan memadai di bagian kebidanan dan kandungan serta bagian mata. Hal ini dikarenakan kurangnya peralatan medis dan usianya yang sudah tua. Untuk dapat diobati dengan memadai, pasien harus pergi ke rumah sakit yang berada di Jayapura, berjarak sekitar 700 km dari Merauke yang memakan waktu cukup lama dan menghabiskan biaya transportasi.
 
Untuk memperbaiki situasi tersebut, Jepang melalui Bantuan Hibah Grassroots untuk Keamanan Manusia yang bekerja sama dengan Rumah Sakit Bunda Pengharapan melaksanakan pengadaan peralatan medis seperti Diagnostic Ultrasound System, Mikroskop Mata dan lainnya.

Hasilnya setelah diperbaiki, Rumah Sakit Bunda Pengaharapan bisa memberikan pengobatan yang memadai, sehingga pasien tidak perlu pergi ke rumah sakit yang jauh. Selama 2 tahun terakhir setelah proyek, Diagnostic Ultrasound System digunakan untuk sekitar 2,300 pasien dan Mikroskop Mata digunakan untuk sekitar 1,200 pasien, sehingga dapat berkontribusi lebih besar lagi dalam layanan kesehatan di wilayah tersebut. 

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini



hanomantoto