[hanomantoto]

TEMPO.CO, Jakarta – Gerakan Pemuda Ansor Jakarta menunda rencana pelaporan terhadap calon wakil gubernur Jakarta nomor urut 1, Suswono, soal pernyataannya tentang janda kaya. GP Ansor mulanya berniat melaporkan Suswono ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri atas dugaan penistaan agama pada Kamis siang, 7 November 2024.

Sekretaris GP Ansor Jakarta, Sulton Mu’minah, mengonfirmasi hal ini. “Untuk pelaporan jam 13.00 hari ini kami tunda,” tutur dia kepada Tempo melalui aplikasi perpesanan WhatsApp, Kamis, 7 November 2024. Namun, ketika ditanya mengenai kapan pastinya mereka akan melaporkan Suswono, Sulton hanya mengulangi pernyataan sebelumnya. “Kami tunda dulu, update-nya kami info nanti ya,” katanya. 

Adapun soal alasannya menunda pelaporan ini, Sulton menolak menjawab. “Maaf belum bisa saya jawab,” ucapnya. 

Sebelumnya, GP Ansor Jakarta hendak memperkarakan pernyataan Suswono tentang janda kaya. Sekretaris GP Ansor Jakarta, Sulton Mu’minah, mengatakan lembaganya akan mengadukan pernyataan politikus Partai Keadilan Sejahtera tersebut ke kepolisian dengan tuduhan dugaan penistaan agama. “Kami akan melaporkan dugaan tindak pidana penistaan agama yang dilakukan oleh Bapak Suswono,” kata Sulton lewat pesan WhatsApp  yang dibagikan ke sejumlah awak media.

Ia mengatakan keputusan GP Ansor Jakarta itu diambil setelah berdiskusi dengan beberapa pihak, termasuk para kiai di Jakarta. “(Kami akan melaporkannya) setelah berdiskusi dengan beberapa pihak,” kata Sulton.

Pernyataan Suswono tentang janda kaya terlontar saat mantan Menteri Pertanian itu mengikuti kegiatan organisasi kemasyarakatan Bang Japar di Gedung Nyi Ageng Serang, Jakarta Selatan pada Sabtu, 26 Oktober lalu. Awalnya Suswono menceritakan program Kartu Anak Yatim. Lalu,  para orang tua tunggal, terutama dari kalangan ibu-ibu mempertanyakan program kesejahteraan serupa.

Iklan

“Kemarin ada yang nyeletuk, ‘Pak ada Kartu Janda, nggak?’,” kata Suswono. Ia lantas menyampaikan program kesejahteraan sosial yang diusung oleh pasangan calon Ridwan Kamil-Suswono (Rido). Program itu akan menyentuh semua kalangan, termasuk para janda yang miskin.

Suswono mencontohkan kisah Nabi Muhammad SAW yang menikah dengan Siti Khadijah, seorang pengusaha yang kaya. Nabi Muhammad menikah dengan Siti Khadijah ketika masih berusia 25 tahun, atau sebelum diangkat oleh Allah menjadi nabi dan rasul. “Nah, itu contoh (janda) kaya begitu,” kata Suswono.

Alfitria Nefi P. berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 

Pilihan Editor: PTUN Jakarta Tolak Gugatan Soal Jokowi Beri Jenderal Kehormatan ke Prabowo

 





hanomantoto