Festival Film Berlin Keluar dari Media Sosial X, Mengenali Asal-usul Berlinale
[hanomantoto]
TEMPO.CO, Jakarta – Festival Film Berlin atau Berlinale keluar dari platform media sosial X milik Elon Musk. Laporan Hollywood Reporter, Senin, 4 November 2024, dikutip dari Antara, Berlinale di Instagram menyatakan telah mengucapkan selamat tinggal kepada X pada 31 Desember 2024, sekaligus mengalihkan fokus media sosialnya ke platform lainnya.
“Tetap terhubung dengan semua hal tentang Berlinale di Instagram, Facebook, LinkedIn, YouTube, dan situs web kami,” demikian keterangan unggahan tersebut.
Berlinale salah satu festival film publik terbesar di dunia. Dikutip dari situs webnya, Berlinale, dibuat untuk masyarakat Berlin pada 1951, di awal Perang Dingin, sebagai pameran dunia bebas. Berlinale telah berkembang menjadi tempat pertukaran antarbudaya dan platform untuk eksplorasi sinematik kritis terhadap isu-isu sosial. Berlinale juga salah satu dari tiga festival film paling penting di dunia.
Setiap tahun, Berlinale menampilkan sekitar 200 film dari berbagai genre dan menawarkan penghargaan utama Golden Bear dan beberapa Silver Bears. Berlinale juga memiliki European Film Market (EFM), salah satu dari tiga pasar film terbesar di dunia. EFM diadakan sejak tahun 1978 dan menjadi pusat bisnis bagi produser, pembeli, pemodal, agen penjualan, dan distributor film.
Berlinale menghadirkan bintang-bintang besar sinema internasional ke Berlin dan menemukan bakat-bakat baru. Acara ini mendampingi para sineas dari semua disiplin ilmu dalam perjalanan mereka menuju sorotan untuk mendukung karier, proyek, impian, dan visi. Berlinale menjadi pendorong inovasi yang signifikan dan faktor ekonomi yang penting secara internasional serta bagi perusahaan di Jerman dan Berlin.
Unggahan Berlinale tidak menjelaskan alasan keluar dari X, tetapi kecenderungan politik, CEO Elon Musk, yang diketahui salah satu pendukung paling menonjol dari kampanye Donald Trump. Sejak akhir tahun 2022 ketika Musk mengakuisisi X, platform tersebut menjadi makin terbuka terhadap sayap kanan ekstrem, yang membuatnya berseberangan dengan lembaga budaya Eropa seperti Berlinale, yang secara menganggap diri mereka progresif.
Ketika dikonfirmasi untuk mengetahui alasan mereka keluar dari X, Berlinale, mengirimkan pernyataan singkat melalui email bahwa “Setelah memantau dan mengevaluasi platform X, kami telah sampai pada kesimpulan untuk fokus pada saluran media sosial lainnya.”
Sebelumnya, Direktur Festival Film Venesia, Alberto Barbera, secara terbuka juga keluar dari X, dengan menyatakan bahwa ia telah kehilangan keinginan untuk tetap berada di platform itu.
Tinggalkan Balasan