[hanomantoto]

TEMPO.CO, Jakarta – Calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump, mengklaim kemenangan dalam pemilihan presiden Amerika Serikat atau Pilprs AS 2024. Klaim itu disampaikan setelah Fox News memproyeksikan Trump telah mengalahkan calon presiden dari Partai Demokrat, Kamala Harris. Trump bakal kembali lagi setelah dia meninggalkan Gedung Putih pada empat tahun lalu. 

“Amerika telah memberi kami mandat yang belum pernah terjadi sebelumnya dan kuat,” kata Trump dihadapan pendukungnya di Palm Beach County Convention Center, diapit oleh calon wakil presidennya, Senator JD Vance, para pemimpin Partai Republik, dan anggota keluarga Trump, Rabu, 6 November 2024. 

Trump juga menghabiskan waktu beberapa menit untuk memuji Elon Musk, orang terkaya di dunia, yang menggelontorkan sekitar $120 juta atau Rp 1,89 triliun untuk mendukung kampanye Trump. Miliarder bidang properti Amerika Serikat itu mengatakan ia akan menunjuk Musk untuk memimpin komisi efisiensi pemerintah.

Menurut Edison Research, Trump hampir menang setelah menguasai sejumlah negara bagian yang menjadi medan pertempuran Pennsylvania, North Carolina, dan Georgia serta memimpin di empat negara bagian lainnya, meski media berita lain belum mengumumkan hasil pemilihan untuk Trump. 

Di pihak yang berseberangan, Harris tidak berbicara kepada para pendukungnya yang telah berkumpul di Universitas Howard, tempat ia kuliah. Ketua kampanye Harris, Cedric Richmond, sempat berpidato di hadapan khalayak ramai setelah tengah malam, dengan mengatakan Harris akan berpidato di depan umum pada Rabu, 6 November 2024.

“Kami masih harus menghitung suara,” ujar Richmond.

Menurut laporan Reuters, Trump menunjukkan kekuatan di seluruh wilayah negara, meningkatkan kinerjanya dibanding pada 2020, mulai dari daerah pedesaan hingga pusat kota.

Sementara itu, Partai Republik memenangkan mayoritas Senat Amerika Serikat setelah mengalahkan kursi Demokrat di West Virginia dan Ohio. Tidak ada satu pun partai yang tampaknya unggul dalam perebutan kendali DPR AS, di mana Partai Republik saat ini memegang mayoritas tipis.

Trump memasuki hari pemilihan dengan peluang 50-50 untuk merebut kembali Gedung Putih, perubahan haluan yang luar biasa dari 6 Januari 2021, ketika banyak pakar menyatakan karier politiknya telah berakhir. Hari itu, segerombolan pendukungnya menyerbu Kongres dalam upaya keras untuk membatalkan hasil pemilihan 2020. Trump, 78 tahun, telah menjadi satu-satunya presiden yang dimakzulkan dua kali dan mantan presiden pertama yang dihukum karena tindak pidana. 

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini



hanomantoto