[hanomantoto]

TEMPO.CO, Jakarta – Donald Trump kembali ke Gedung Putih setelah memenangkan Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2024, mengalahkan lawannya dari Partai Demokrat, Kamala Harris.

Kemenangan Trump, yang diumumkannya dalam pidato kemenangan di Florida pada Selasa malam, didukung oleh keberhasilannya merebut kendali di tujuh negara bagian swing atau “purple states.” Negara-negara bagian ini dikenal sebagai penentu, di mana hasil akhirnya dapat berayun ke Partai Republik atau Demokrat.

Menurut Fox News, pada Kamis, 7 November 2024 Trump meraup 295 elektoral dibandingkan Harris yang 226 elektoral. 

Dilansir dari berbagai sumber, memenangkan negara bagian swing sangat krusial, karena kandidat presiden memerlukan setidaknya 270 suara elektoral untuk memastikan kemenangan. Dengan keberhasilannya di negara-negara bagian penting ini, Trump berhasil mengumpulkan jumlah suara elektoral yang dibutuhkan untuk kembali menduduki kursi kepresidenan.

Negara Bagian Kunci Kemenangan Trump

Berikut adalah tujuh negara bagian swing yang memainkan peran vital dalam memastikan kemenangan Trump di pemilu kali ini: Pennsylvania, Nevada, North Carolina, Georgia, Arizona, Michigan, dan Wisconsin. Berikut adalah hasil dan gambaran dari pertempuran sengit di masing-masing negara bagian tersebut.

1. Pennsylvania
Trump berhasil merebut kembali Pennsylvania dari Partai Demokrat, memperoleh 50,9% suara, sementara Harris mengumpulkan 48,2%. Pennsylvania, dengan 19 suara elektoralnya, merupakan negara bagian dengan pemilih yang beragam—dari pemilih urban, suburban, hingga rural. Kemenangan di Pennsylvania menjadi penentu penting, seperti halnya pada 2016 ketika Trump pertama kali memenangkan kursi presiden.

2. North Carolina
Di North Carolina, Trump unggul dengan 51,1% suara melawan Harris yang mengumpulkan 47,7%. North Carolina, yang memiliki 16 suara elektoral, terus menunjukkan persaingan ketat. Negara bagian ini semakin beragam dengan masuknya tenaga kerja muda di sektor teknologi dan keuangan, yang memberikan tantangan bagi kedua kandidat dalam merebut hati para pemilih.

3. Georgia
Sebagai negara bagian dengan sejarah panjang dukungan bagi Partai Republik, Trump berhasil mempertahankan posisinya dengan mengumpulkan 50,8% suara, sementara Harris memperoleh 48,5%. Georgia, yang memiliki 16 suara elektoral, telah menjadi semakin beragam dalam demografi etnis dan usia, sehingga menjadikannya lebih kompetitif.

4. Nevada
Nevada, yang selama lebih dari satu dekade menjadi basis kekuatan Demokrat, berhasil digeser menjadi “merah” oleh Trump. Trump unggul dengan 51,5% suara, meninggalkan Harris di belakang dengan 46,8%. Dengan jumlah suara elektoral sebanyak 6, Nevada adalah negara bagian dengan populasi Hispanik dan komunitas Asia-Amerika yang kuat, yang secara tradisional mendukung Demokrat, namun kali ini memberikan hasil yang berbeda.

5. Arizona
Arizona, negara bagian di perbatasan Meksiko yang sering menghadapi isu imigrasi, juga menunjukkan dukungan untuk Trump. Ia berhasil memperoleh 50,9% suara melawan 48,3% suara yang diraih Harris. Arizona memiliki 11 suara elektoral dan pernah menjadi basis kuat Partai Republik sebelum beralih ke Biden pada 2020. Kembalinya Arizona ke Partai Republik menjadi keuntungan signifikan bagi Trump.

6. Wisconsin
Di Wisconsin, yang merupakan negara bagian “rust belt,” Trump berhasil mengamankan 51% suara, sementara Harris tertinggal dengan 47,6%. Wisconsin telah menunjukkan fluktuasi dalam beberapa pemilu terakhir, berpindah dari Trump pada 2016 ke Biden pada 2020, dengan margin yang sangat tipis. Janji Trump untuk mengembalikan lapangan kerja di sektor manufaktur menjadi faktor utama dalam menarik dukungan pemilih di wilayah ini.

7. Michigan
Michigan, yang juga bagian dari “rust belt,” memberikan kemenangan kepada Trump dengan 51,1% suara melawan 47,2% suara yang diraih Harris. Michigan sebelumnya adalah bagian dari “tembok biru” Demokrat sebelum berpindah ke Trump pada 2016, kemudian kembali ke Biden pada 2020. Seperti Wisconsin, Michigan telah mengalami penurunan di sektor industri yang membuat janji Trump untuk meningkatkan lapangan kerja domestik menjadi daya tarik utama bagi pemilih.

Kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih menandakan era baru dalam politik Amerika Serikat. Kemenangan ini juga menunjukkan perubahan dinamika di negara-negara bagian kunci yang terus menjadi medan pertempuran antara Partai Demokrat dan Partai Republik. 

REUTERS | HINDUSTAN TIMES | FOX NEWS
Pilihan editor: Ucapkan Selamat, Vatikan Harapkan “Kebijaksanaan” dari Trump



hanomantoto