[hanomantoto]

TEMPO.CO, JakartaThailand tak hanya memiliki daya tarik bagi wisatawan dari seluruh penjuru dunia, tapi juga wisatawan lokal. Mulai dari pulau-pulau yang menakjubkan, budaya yang beragam di antara satu daerah dan daerah lainnya, serta makanan yang lezat. Masyarakat Thailand bisa mendapatkan kegembiraan dan petualangan baru tanpa harus meninggalkan negaranya sendiri.

Bagi banyak orang Thailand, perjalanan domestik adalah kesempatan untuk merasa bangga kekayaan alamnya, budaya yang dinamis dan tradisi yang terpelihara dengan baik. Berikut ini beberapa destinasi Thailand yang dikunjungi wisatawan lokal, dari pulau-pulau tropis kecil hingga kota-kota besar.

1. Taman Nasional Khao Sok

Taman Nasional Khao Sok tertelak di selatan Thailand. Hutan hujan tertua di dunia ini memiliki lanskap yang menakjubkan, dengan tebing kapur yang dramatis, air Danau Cheow Lan yang sebening kristal. Jika beruntung wisatawan dapat melihat satwa liar seperti beruang, macan tutul, dan gajah, saat bersafari atau naik perahu.

Khao Sok juga menawarkan tur ATV, trekking gua, dan Elephant Hills, sebuah tempat perlindungan etis di mana gajah yang diselamatkan diizinkan berkeliaran dengan bebas. Kalau ingin melihat pemandangan bintang yang spektakuler dan menyaksikan matahari terbit di atas air bisa bermalam di bungalow di Danau Cheow Lan. Taman ini dapat diakses dari Phuket atau Surat Thani, dengan tiket masuk 300 Baht (Rp 140 ribuan) untuk turis asing dan 40 Baht (Rp 18 ribuan) untuk penduduk lokal. Jam buka mulai dari jam 8 pagi hingga 5 sore

Ada lebih dari seribu pulau untuk dipilih menjadi destinai liburan. Salah satunya Koh Lipe yang perairannya yang jernih, pantai berpasir putih, dan kehidupan lautnya yang dinamis. Baik Anda ingin bersantai atau memulai petualangan bawah air, Koh Lipe menghadirkan liburan tropis yang tak terlupakan.

Koh Lipe terletak sekitar 50 kilometer dari Taman Laut Nasional Tarutao di perbatasan Thailand/Malaysia. Diterjemahkan sebagai “Pulau Kertas”, pulau ini adalah rumah bagi berbagai ikan tropis dengan sekitar 25% spesies dunia hidup di wilayah tersebut. Ada tiga pantai utama dan beberapa pantai kecil yang dapat menawarkan ketenangan dan suasana yang lebih semarak bagi pengunjung. 

Chiang Mai terkenal dengan banyak kuilnya, peluang trekking, dan pasar malamnya. Tapi bagi penggemar wisata alam bisa hiking melintasi hutan, atau merasakan pijat tradisionalnya. Sedangkan untuk kunjungan ke kuil, favoritnya adalah Wat Phra That Doi Suthep. 

Bagi orang Thailand sendiri, salah satu daya tarik utama dari setiap perjalanan ke Chiang Mai adalah masakannya. “Hal pertama yang kami lakukan di Chiang Mai adalah memburu khao soi,” kata  Piyarith Panjathammavit.   Khao soi adalah hidangan mie krim yang hanya dapat Anda temukan (dibuat dengan benar) di bagian utara Thailand. Selain menjelajahi dunia kuliner, wisatawan juga bis amengikuti kelas memasak di sini.

Dari Chiang Mai, bisa melanjutkan perjalanan ke Ayutthaya. Didirikan pada tahun 1350, Ayutthaya adalah salah satu ibu kota tua Thailand, dan terkenal dengan reruntuhannya yang mengesankan serta sejarahnya yang dinamis. Salah satu bagian yang paling menarik dari kuil Ayutthaya adalah patung Buddha yang dipenggal yang tersisa setelah pengepungan Burma pada tahun 1767. Situs seperti kepala Buddha di pepohonan di Wat Maha yang secara pedih berfungsi sebagai pengingat akan ketahanan Thailand dalam menghadapi kehancuran.

Penduduk setempat mengatakan Chiang Rai sama seperti Chiang Mai 15 hingga 20 tahun yang lalu. Kota di utara Thailand ini memungkinkan pengunjung menjelajahi kelezatan alam dan budaya sambil menikmati masakan otentik. Ada dua situs paling terkenal, Kuil Biru dan Kuil Putih,  yang menampilkan desain kontemporer Buddha tradisional, mengeksplorasi cara seniman Thailand membawa keyakinan agama mereka ke zaman modern.  

Chiang Rai juga memiliki pasar malam terbesar di Thailand Utara, menjadikannya tempat yang tepat untuk membeli suvenir unik, menonton pertunjukan budaya langsung, dan menjelajahi pilihan jajanan kaki lima yang tak terhitung jumlahnya. Dari Chiang Rai, mudah untuk melakukan perjalanan sehari ke tempat-tempat seperti Segitiga Emas, titik pertemuan perbatasan Laos dan Myanmar.  Anda juga dapat mengunjungi Gua Tham Luang, tempat tim sepak bola Thailand diselamatkan pada tahun 2018.

Secara historis dikenal sebagai “Fajar Kebahagiaan,” Sukhothai adalah ibu kota pertama Thailand dan mewakili masa keemasan sejarah Thailand.  Pengunjung dapat berjalan-jalan atau bersepeda melintasi kawasan Taman Bersejarah Sukhothai yang mengesankan untuk mengagumi kuil, patung, dan istana kerajaan yang terpelihara dengan baik. Biasanya warga Thailand mengunjungi Sukhothai saat bulan purnama di bulan November. Tepatnya saat festival Loi Krathong, atau Festival Cahaya berlangsung. Festival ini dirayakan dengan melepaskan persembahan lilin ke sungai.

Koh Kood merupakan salah satu pulau yang jarang dijelajahi. Terletak sekitar enam jam dari Bangkok di Teluk Thailand, pulau santai ini menawarkan pantai-pantai indah, hutan hujan lebat, dan perairan sebening kristal. Wisatawan dapat bersantai di pantai indah Ao Tapao atau Ao Noi, atau bertualang ke air terjun tersembunyi seperti Klong Chao atau Huang Nam. Desintasi ini sangat cocok bagi wisatawan yang ingin melarikan diri sejenak dari hiruk pikuk perkotaan. 

TRAVEL+LEISURE | KOH LIPE ISLANDS



hanomantoto