Bukan Marrakech, Inilah 7 Kota Terbaik untuk Pelancong di Maroko
[hanomantoto]
TEMPO.CO, Jakarta – Jika traveling ke Maroko, banyak orang memilih Marrakech. Kota wisata itu terkenal dengan arsitekturnya yang unik, pasar tradisional, dan kehidupan malam yang semarak.
Marrakech memang asyik, tetapi biaya hidup di kota itu cukup tinggi. Jadi, jika ingin mendapat pengalaman yang sama tetapi dengan biaya yang lebih murah, ada beberapa pilihan kota terbaik di Maroko yang bisa dikunjungi.
Di bagian utara, ada Casablanca, Tangier, dan Rabat yang menarik karena kasbah (benteng) bersejarah, medina, pasar, dan istana di samping teater, museum, dan taman yang canggih. Jika mencari suasana pesisir, pergilah ke Selatan, Agadir dan Essaouira.
Berikut kota-kota terbaik di Maroko untuk dijelajahi menurut majalah Timeout, Marrakesh tidak termasuk dalam daftar.
Kota pesisir ini cocok untuk mereka yang ingin bersantai dan berjemur di tepi pantai. Dengan rata-rata 300 hari cerah dalam setahun, kota ini memiliki hamparan pantai berpasir sepanjang 5 km yang dipenuhi resor dan hotel butik. Taghazout dan Tamraght, di utara kota, populer di kalangan peselancar.
Casablanca, kota ekonomi di negara itu, mencerminkan gaya hidup modern Maroko. Namun, kota ini juga memiliki distrik bersejarah seperti Habbous, Medina, dan Masjid Hassan II. Selain menjelajahi distrik itu, pelancong bisa berjalan-jalan menikmati matahari terbenam di sepanjang Boulevard de la Corniche, dilanjutkan ke Table 3, restoran berbintang Michelin baru di Ain Diab. Rasakan keramaian kota yang kreatif di distrik Maarif, tempat para seniman dan desainer Maroko membuka galeri dan butik kontemporer seperti desainer lokal Zila Russi.
Penggemar kopi harus ke kota ini. Kota pesisir yang sejuk di ujung utara ini menjadi titik masuk ke Maroko yang bernuansa Mediterania. Pelabuhan yang sibuk ini merupakan penghubung utama antara Eropa dan Afrika, untuk perdagangan dan pariwisata. Tarifa di Spanyol hanya berjarak satu jam perjalanan. Tangier menawarkan kafe-kafe di tepi tebing. Pelancong bisa menyeruput teh mint sambil menikmati pemandangan Selat Gibraltar.
Ibu kota Maroko ini berarti cantik dalam bahasa Arab. Kota ini memang indah untuk dijelajahi dengan jalan-jalan yang dipenuhi pepohonan, trem modern, taman yang terawat, dan perpaduan antara arsitektur tradisional dan modern. Medina yang mudah dijelajahi menawarkan pasar tradisional. Jika ingin menjelajahi sejarah Maroko, ada reruntuhan Romawi Chellah dan arsitektur Islam di Mausoleum Mohammed V.
Bagi pecinta kuliner, kota ini tempat yang harus dikunjungi. Dari makanan kaki lima hingga tempat-tempat berbintang Michelin, semua bisa ditemukan di kota ini. Pastikan untuk mencoba makanan khas daerah, pastilla, pai filo pastri yang disajikan dengan isian manis atau gurih.
Seain itu, jelajahi budaya dan spiritualitas Maroko. Kota ini dipenuhi dengan arsitektur Islam, yang terlihat dari menara masjid, sekolah agama, El-Attarine Medersa, dan bangunan yang dipugar dengan sempurna seperti Dar Roumana.
Kota yang menghadap Samudra Atlantik ini terkenal dengan makanan lautnya, tempat-tempat untuk menikmati matahari terbenam, dan panggung musik live. Kunjungi pelabuhan yang fotogenik, pasar, dan tembok kota bersejarah hanya dengan jalan kaki. Pada musim panas, kota ini juga menjadi tuan rumah festival musik.
Meknes merupakan bekas ibu kota Maroko. Kota ini memiliki Medina bersejarah berukuran kecil yang lebih mudah dijelajahi. Meknès menjadi basis yang bagus untuk perjalanan sehari ke reruntuhan Romawi yang mengesankan di Volubilis dan Moulay Idriss Zerhoun, kota spiritual puncak bukit yang indah. Kota ini juga merupakan pusat pembuatan anggur Maroko.
Tinggalkan Balasan