[hanomantoto]

TEMPO.CO, Bandung – Bencana banjir dan longsor dilaporkan terjadi Kota Sukabumi, Garut, dan Kabupaten Bandung akibat hujan lebat pada Selasa, 5 November 2024. Di Kota Sukabumi banjir dan longsor terjadi disertai pohon tumbang.

Pranata Humas Ahli Muda Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Jawa Barat Hadi Rahmat mengatakan banjir dan longsor di Kota Sukabumi terjadi pada pukul 18.55 WIB. Banjir dilaporkan terjadi di 44 lokasi, serta longsor terjadi di delapan lokasi. BPBD Jawa Barat juga menerima laporan terjadinya pohon tumbang dan tanggul jebol. 

“Penyebabnya intensitas hujan yang tinggi. BPBD Kota Sukabumi telah berkoordinasi dengan BPBD Jabar untuk mengantisipasi dampaknya,” kata Hadi dalam keterangannya, Rabu, 6 November 2024.

Banjir dan longsor yang terjadi di Sukabumi mengakibatkan rumah rusak dengan rincian 6 unit rumah dilaporkan rusak berat, 30 unit rumah rusak sedang, 3 unit masjid terdampak, 3 unit sekolah MI terdampak, 2 unit pesantren terdampak, serta terganggunya akses jalan.  

Sementara di hari  yang sama, terjadi banjir di sejumlah titik di Kabupaten Garut. Kejadian banjir dilaporkan terjadi pada pukul 14.30 WIB.

Hadi mengatakan, BPBD Kabupaten Garut mendapat laporan terjadinya bencana banjir di Kecamatan Cisurupan. Hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan air meluap ke jalan raya dan mengganggu akses lalu lintas. Material lumpur pasca banjir dilaporkan menghalangi arus kendaraan yang melintas. 

“Air sudah mulai surut, pembersihan material lumpur sedang dilakukan pembersihan dengan alat berat oleh UPTD Bina Marga Provinsi,” kata Hadi.

Hadi mengatakan banjir juga dilaporkan terjadi di hari yang sama di Kabupaten Bandung. Banjir dilaporkan terjadi pukul 20.00 WIB di wilayah Desa Wargaluyu di Kecamatan Arjasari.

Banjir di Kabupaten Bandung terjadi akibat hujan deras. Banjir tersebut menyebabkan 55 kepala keluarga atau setara 200 jiwa terdampak banjir. BPBD Kabupaten Bandung melakukan evakuasi warga yang terdampak banjir ke lokasi pengungsian. “Saat ini kebutuhan mendesak adalah obat obatan, selimut dan makanan siap saji atau sembako,” kata Hadi.

Sementara itu, Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, Rabu, mengunjungi sejumlah lokasi bencana di tiga daerah tersebut untuk memastikan penanganan korban bencana berjalan optimal.



hanomantoto