Asuransi yang Berorientasi pada Big Data Diharapkan Permudah Layanan Konsumen
[hanomantoto]
TEMPO.CO, Jakarta – Kehadiran industri asuransi yang berorientasi memanfaatkan big data atau machine learning maupun artificial intelligence diharapkan mampu menjawab kebutuhan konsumen antara lain dengan mempermudah dan mempercepat proses underwriting maupun klaim. Big Data ini pun diharapkan menyediakan produk yang lebih terpersonalisasi, serta tersedianya layanan omnichannel.
Dengan layanan omnichannel, nasabah dapat melakukan berbagai transaksi di bidang asuransi dalam satu platform mulai dari pemilihan layanan dan produk, pelaksanaan transaksi, pengajuan klaim hingga pembayaran tagihan. Kehadiran layanan digital juga diharapkan dapat mendorong peningkatan inklusi keuangan di sektor asuransi dengan menyasar dan menjangkau masyarakat melalui layanan yang cepat dan borderless.
Kondisi industri asuransi ini telah berorientasi pada digitalisasi layanan. Dalam menghadapi berbagai tantangan dan optimalisasi peluang yang ada saat ini, industri asuransi diharapkan menerapkan berbagai strategi.
Adapun strategi-strategi tersebut antara lain melakukan inovasi terhadap layanan dan produknya sehingga semakin menjawab kebutuhan konsumen. Asuransi perlu juga melakukan kolaborasi dengan pemangku kebijakan terkait untuk memperluas jangkauan dan distribusi produk layanan kepada masyarakat. Asuransi pun perlu untuk meningkatkan customer experience melalui embedded finance, peningkatan program edukasi dan sosialisasi untuk meningkatkan literasi dan kepercayaan konsumen serta optimalisasi layanan untuk mempermudah transaksi konsumen.
Dalam rangka mendukung pertumbuhan dan perkembangan bisnis asuransi di Indonesia, OJK salah satunya telah melakukan langkah dan upaya dengan menerbitkan pengaturan yang mendukung ekosistem penyelenggara insurtech yaitu POJK Nomor 13 /POJK.02/2018 mengenai Inovasi Keuangan Digital di Sektor Jasa Keuangan dan POJK Nomor 28 Tahun 2022 mengenai Perusahaan Pialang Asuransi, Reasuransi dan Perusahaan Penilai Kerugian Asuransi.
CEO & Chief Editor Warta Ekonomi Group, Muhamad Ihsan berharap layanan asuransi bisa lebih mudah diakses masyarakat. “Semoga layanan asuransi menjadi lebih terjangkau dan mudah diakses oleh seluruh lapisan masyarakat,” kata Ihsan dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 5 November 2024.
Ihsan dan timnya memberikan penghargaan kepada perusahaan asuransi melalui gelaran penghargaan bertajuk Indonesia Best Insurance Awards 2024. Dengan mengambil tema ‘Building Financial Security to Make Insurance Easier and More Affordable’, ia berharap industri asuransi dapat terus berinovasi yang lebih mudah dijangkau oleh masyarakat luas dengan kualitas pelayanan lebih baik. Ia pun ingin agar asuransi mampu menunjukkan potensi dalam berbagai kondisi di segala situasi ekonomi global yang menantang untuk terus berkontribusi dalam memajukan perekonomian di Indonesia. “Tema ini mencerminkan komitmen bersama untuk memperluas akses terhadap perlindungan finansial,” kata Ihsan.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Budi Herawan, mengatakan bahwa industri asuransi perlu waspada dengan kondisi perekonomian, khususnya di era pemerintahan baru. Ada banyak pekerjaan rumah yang perlu dibenahi dan dihadapi kendati potensi pasar dari Indonesia masih sangat lebar dan luas. “Bagaimana kita bisa menggarap industri ini secara seksama adalah sebuah persoalan. Maka dari itu kami tidak bosan mengingatkan bahwa regulasi harus dipertegas untuk dunia asuransi yang berpihak pada good governance dan iklim industri yang makin baik,” ucap Budi Herawan.
Selain itu, dia menyebutkan bahwa penghargaan kepada para perusahaan asuransi merupakan sebuah pembuktian bahwa industri asuransi masih dan akan selalu bergerak maju dengan iklim yang sehat. “Harapan kami ke depannya ada sebuah terobosan perihal regulasi di bidang asuransi, jadi, meskipun industri perasuransian di tahun 2025 tidak akan semudah 2024, namun saya optimis bahwa industri asuransi bisa bergerak maju,” katanya.
Tinggalkan Balasan