Alasan Penumpang Diminta Menyimpan Tas di Bawah Kursi selama Penerbangan
[hanomantoto]
TEMPO.CO, Jakarta – Maskapai penerbangan umumnya mengizinkan penumpang membawa bagasi ke kabin dengan batasan tertentu. Bagasi itu bisa berupa tas kecil atau barang pribadi. Namun, dengan banyaknya barang yang dibawa, tak jarang penumpang kesulitan menyimpan semua tas di kompartemen atas dan akhirnya menyimpannya di bawah.
Meski terkesan sederhana, ada aturan yang harus diikuti ketika meletakkan tas atau barang bawaan di kabin pesawat. Daripada meletakkannya di lorong, tas disarankan disimpan di bawah kursi. Kenapa?
Alasan Keselamatan
Seorang pramugari asal Spanyol mengungkapkan melalui video di media sosial bahwa meletakkan tas di bawah kursi adalah instruksi penting dalam prosedur keselamatan penerbangan. Ia menjelaskan bahwa hal ini bertujuan memfasilitasi evakuasi cepat jika terjadi keadaan darurat.
“Saat lepas landas dan mendarat, kondisi kabin harus bebas hambatan agar semua penumpang bisa segera keluar dalam waktu kurang dari 90 detik (jika terjadi kondisi darurat),” jelas pramugari tersebut.
Jika ada tas di lorong maka akan menghambat penumpang untuk segera keluar, dan berpotensi menyebabkan bahaya serius. “Menaruh tas di lorong akan memakan waktu berharga jika harus memindahkannya terlebih dahulu saat proses evakuasi,” ujarnya.
Bahaya saat Turbulensi
Tak hanya di lorong, barang yang tidak disimpan dengan benar di kabin bisa menjadi ancaman bagi keselamatan penumpang lain. Seorang penulis perjalanan di media Stuff NZ menyatakan bahwa barang-barang yang dibiarkan di lorong atau di tempat yang tidak aman dapat menjadi “senjata” berbahaya saat terjadi turbulensi. “Tas yang ringan namun bisa berubah menjadi rudal saat pesawat mengalami turbulensi hebat,” katanya.
Menurutnya, dalam kondisi turbulensi atau bahkan kondisi terburuk seperti jatuhnya pesawat, barang bawaan di lorong atau kursi yang tidak kuat dapat membahayakan penumpang lainnya. Hal ini juga berlaku untuk barang-barang yang berada di kompartemen atas yang tidak tertutup dengan baik.
“Gesper, tali logam, atau perangkat keras pada tas bisa menyebabkan cedera serius jika mengenai penumpang lain,” kata dia.
Selalu Pakai Sepatu
Sementara itu, seorang pramugari dari Sun Online Travel menambahkan bahwa setiap penumpang sebaiknya tetap mengenakan sepatu selama penerbangan. Hal ini untuk menghindari risiko sepatu yang melayang atau terbentur jika terjadi turbulensi. “Selain untuk kebersihan, mengenakan sepatu juga merupakan bagian dari langkah keselamatan, terutama jika harus bergerak cepat dalam kondisi darurat,” ungkapnya.
Aturan lainnya yang terlihat sepele namun berperan besar dalam keselamatan penerbangan adalah menjaga meja baki tetap tertutup saat lepas landas dan mendarat. Menurut laporan Stuff, 61 persen kecelakaan fatal terjadi pada dua momen tersebut. Dengan menutup meja baki, penumpang dapat bergerak lebih leluasa jika harus meninggalkan kabin dengan cepat.
Setiap aturan dalam penerbangan tidak dibuat sembarangan. Menempatkan tas di bawah kursi dan menjaga lorong tetap bebas bukan hanya soal kenyamanan, tetapi langkah penting untuk keselamatan seluruh penumpang.
PUTRI ANI | LA VANGUARDIA | THE SUN
Tinggalkan Balasan