3 Lembaga Survei Hengkang dari Persepi: Poltracking Indonesia, Parameter Politik Indonesia, dan Voxpol Center
[hanomantoto]
TEMPO.CO, Jakarta – Poltracking Indonesia menjadi lembaga survei pertama yang keluar dari Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) per Selasa, 5 November 2024. Setelah keluarnya Poltracking Indonesia, dua lembaga survei lain juga mengikuti jejaknya, yaitu Parameter Politik Indonesia (PPI) dan Voxpol.
Ketiga lembaga survei ini memutuskan keluar dari Persepi karena beberapa alasan. Adapun, profil singkat tiga lembaga tersebut dan alasan hengkangnya sebagai berikut:
Poltracking Indonesia
Poltracking Indonesia memutuskan keluar dari keanggotaan Persepi usai mendapat sanksi dari Dewan Etik Persepsi tentang survei elektabilitas Pilgub Jakarta. Direktur Poltracking Indonesia, Masduri Amwari, menilai keputusan tersebut tidak adil, tidak proporsional, dan akuntabel dalam pemeriksaan terhadap lembaganya dan Lembaga Survei Indonesia (LSI). Ia mengatakan, Poltracking keluar dari Persepsi bukan karena melanggar etik. Namun, sejak awal telah ada anggota dewan etik Persepsi yang tendensius terhadap Poltracking..
“Poltracking pada 2014 diajak bergabung ke Persepi karena pertaruhan integritas, pada 2024 Poltracking keluar dari Persepi juga karena pertaruhan integritas,” kata Masduri, pada 5 November 2024.
Menurut poltracking, Poltracking Indonesia hadir pada 14 Agustus 2012 yang didirikan oleh Hanta Yuda bersama sekelompok anak muda, lintas generasi, dan ragam profesi. Para pendiri ini memiliki mimpi besar membentuk perusahaan riset dan konsultan strategi.
Poltracking hadir dengan visi menjadi mitra strategis pemerintah, partai politik, perusahaan, dan politisi menghadirkan data akurat kredibel untuk penguatan demokrasi, kelembagaan, kesejahteraan, dan kemajuan Indonesia. Poltracking mencapai visi tersebut dengan menjalankan misi selalu menghadirkan analisa dan strategi tepat sebagai kunci pencapaian.
PPI
Parameter Politik Indonesia atau PPI memilih keluar dari Persepi karena alasan restrukturisasi kepengurusan serta evaluasi dan konsolidasi internal tentang arah kebijakan untuk masa depan. Dilansir parameter.co.id, PPI hadir sejak 31 Mei 2006 untuk membantu calon kepala daerah yang memiliki visi dan misi memajukan nilai demokrasi bagi masyarakat Indonesia.
Sebab, sistem pemilihan kepala daerah secara langsung telah mengubah pola hubungan antara kandidat dan pendukung serta fungsi mediasi partai menjadi tidak terlalu signifikan. Saat itu, kondisi Indonesia terjadi pertarungan popularitas figur kandidat politik dengan mesin politik.
Atas dasar tersebut, PPI hadir dengan visi menjadi konsultan pemasaran politik yang berkomitmen mendukung demokrasi melalui pelayanan murah dan efektif. PPI mencapai visi tersebut dengan misi melaksanakan demokrasi politik untuk membantu calon pemimpin dan partai politik secara demokratis melalui riset pasar politik, menyusun strategi, dan pelatihan tim sukses. Dengan pemasaran politik, PPI membantu kandidat dan partai politik merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi kampanye untuk menciptakan suatu kepercayaan.
Voxpol Center Research and Consulting
Mengikuti jejak Poltracking dan PPI, Voxpol mengonfirmasi pengunduran diri dari Persepi. Namun, Voxpol Center tidak mengungkapkan lebih lanjut tentang alasan hengkangnya tersebut. Dikutip voxpolcenter, Voxpol adalah lembaga riset politik yang menawarkan jasa riset opini publik, konsultan politik, peningkatan kapasitas, survei kepuasan masyarakat, dan survei indeks kinerja pemerintah atau swasta. Voxpol melihat, Pemilu membutuhkan cara baru untuk mendekatkan pemilih.
Selain itu, persaingan partai dan kandidat sangat ketat sehingga Voxpol hadir merumuskan kebutuhan pemilih dan cara mendekatinya.
Sejak 2005, Voxpol Center lahir menjadi lembaga survei dan konsultan politik yang membantu masyarakat menentukan pemimpin ideal. Hasil survei ini akan menguji seberapa jauh elektabilitas dan popularitas kandidat yang bertarung dalam Pemilu. Seiring berjalannya waktu, Voxpol bergabung dalam Persepi. Namun, lembaga ini memutuskan hengkang dari Persepi.
RACHEL FARAHDIBA R | NOVALI PANJI NUGROHO
Pilihan Editor: Dewan Etik Persepi Jatuhkan Sanksi kepada Poltracking Indonesia, Begini Bunyi Pakta Integritas Persepi
Tinggalkan Balasan