Alasan Keamanan Privasi, Berikut Daftar Negara yang Melarang TikTok
[hanomantoto]
TEMPO.CO, Jakarta – Kanada baru-baru ini mengeluarkan perintah untuk menutup kantor TikTok di Toronto dan Vancouver. Alasan ditutupnya kantor-kantor TikTok ini adalah meningkatnya kekhawatiran atas privasi data dan potensi pengaruh asing, khususnya terkait kepemilikan aplikasi tersebut oleh Tiongkok.
Pengumuman ini dibuat oleh pejabat Kanada pada Rabu, 6 November 2024. Tindakan ini merupakan respons terhadap risiko terkait praktik pengumpulan dan berbagi data TikTok yang telah diteliti di Kanada dan internasional.
Tak hanya Kanada, sebelumnya negara-negara yang biasanya karena masalah privasi, keamanan nasional, atau alasan etika. Berikut daftar negara yang menutup atau melarang TikTok.
Pada Maret 2024, pemerintah Belgia mengumumkan bahwa mereka akan melarang aplikasi tersebut dari semua perangkat pemerintah. Perdana Menteri Belgia Alexander De Croo mengatakan keamanan informasi mereka harus diutamakan. TikTok masih tersedia di perangkat yang tidak berafiliasi dengan pemerintah.
Tiongkok sendiri tidak mengizinkan TikTok versi internasional digunakan di negaranya. Sebagai gantinya, pengguna harus mengunduh Douyin, TikTok versi Tiongkok yang disensor oleh Partai Komunis Tiongkok.
Kementerian Pertahanan Denmark melarang aplikasi tersebut dari telepon kantor karyawannya pada Maret 2023. Lembaga penyiaran publik utama negara tersebut juga menerapkan protokol khusus yang mengharuskan jurnalis memerlukan persetujuan khusus untuk menggunakan aplikasi tersebut untuk tujuan pelaporan menyusul peringatan dari Pusat Keamanan Siber Denmark.
Parlemen Eropa, Komisi Eropa, dan Dewan Uni Eropa, tiga lembaga utama blok yang beranggotakan 27 negara, telah melarang TikTok di perangkat staf. Berdasarkan larangan Parlemen Eropa, anggota parlemen dan staf juga disarankan untuk menghapus aplikasi TikTok dari perangkat pribadi mereka.
Pemerintah AS telah melarang lembaga federal menggunakan TikTok di perangkat dan sistem dengan alasan masalah keamanan data. Selain itu, setidaknya 34 dari 50 negara bagian, termasuk Texas, Maryland, Alabama, dan Utah, telah melarang lembaga pemerintah negara bagian, karyawan, dan kontraktor menggunakan TikTok pada perangkat yang dikeluarkan pemerintah.
Setelah pelarangan negara bagian, universitas negeri juga memilih untuk melarang TikTok di WiFi kampus dan komputer milik mereka. Boise State University, University of Oklahoma, University of Texas-Austin, dan West Texas A&M University adalah beberapa sekolah yang melarang TikTok di perangkat universitas dan jaringan Wi-Fi.
Taliban melarang TikTok pada April 2022 dengan alasan pengaruhnya yang “menyesatkan” terhadap kaum muda di negara itu. Langkah tersebut sejalan dengan kebijakan budaya Afghanistan yang ketat, di mana pemerintah menjalankan kontrol ketat atas media dan konten untuk menegakkan norma-norma sosialnya.
Tinggalkan Balasan