5 Topik yang Tak Boleh Dibahas Orang Tua di Depan Anak
[hanomantoto]
TEMPO.CO, Jakarta – Anak belajar banyak hal dari orang tua. Mereka cepat menyerap bukan hanya apa yang dikatakan orang tua kepada mereka tapi juga yang dibahas di depan mereka, meski kita berpikir mereka tak menaruh perhatian.
Karena itulah orang tua perlu menyaring topik yang dibicarakan di depan anak-anak. Jangan membicarakan hal-hal yang kurang pantas didengar anak, meski hanya bercanda.
“Contohnya tak perlu membahas kesulitan keuangan yang akan membuat anak khawatir. Tapi Anda bisa mengajaknya bicara soal membeli mobil baru atau liburan mahal yang tak mungkin dilakukan,” kata psikolog klinis Laura Markham kepada HuffPost. Berikut lima hal yang sebaiknya tidak dibicarakan di depan anak.
Tubuh manusia
Ketika orang dewasa membicarakan keburukan tubuh sendiri atau orang lain, anak akan memperhatikan dan menganggapnya sebagai pesan negatif, kata terapis keluarga Brianne Billups Hughes.
“Anak-anak itu seperti spons yang menyerap apapun yang didengar. Jika melihat orang dewasa bersikap kritis pada dirinya makan akan memunculkan masalah kepercayaan diri dan citra tubuh saat mereka tumbuh dewasa,” ujarnya.
Ilustrasi orang tua bicara dengan anak. Shutterstock
Ucapan buruk soal salah satu orang tua atau pengasuh
Orang dewasa sebaiknya tak bicara yang buruk soal pasangannya atau pengasuh, baik langsung kepada anak atau anak hanya mendengar pembicaraan orang tua. Mendengar komentar negatif itu hanya akan membuat anak merasa seperti harus berpihak pada ayah atau ibunya, atau bertanggung jawab untuk memperbaiki situasi, yang bisa merusak perasaan aman mereka, ujar Markham.
Komentar yang membandingkan anak dengan saudaranya
Markham menyarankan orang tua untuk tak membandingkan anak dengan saudaranya. Perbandingan hanya akan menjadi bibit persaingan antarsaudara dan memicu konflik karena menimbulkan rasa iri dan tidak aman.
Masalah keuangan orang dewasa
Psikolog anak Ann-Louise Lockhart dari A New Day Pediatric Psychology menjelaskan, “Kognitif anak belum cukup untuk memahami keuangan orang dewasa. Anak pasti akan berpikir, contohnya, keluarga akan kehilangan rumah atau tak mampu membeli makanan meski situasinya tak separah itu.”
Komentar terkait alkohol atau narkoba
Hughes mengingatkan komentar yang menganggap wajar minum alkohol dan menggunakan narkoba tak boleh dilontarkan di depan anak-anak. “Mendengar orang dewasa membicarakan hal itu, meski hanya bercanda, akan menumbuhkan rasa ingin tahu dan perilaku berisiko saat ia tumbuh besar,” ujarnya.
Tinggalkan Balasan