[hanomantoto]

Tim medis Palestina mengungkap puluhan orang tewas dan luka-luka akibat sebuah serangan Israel yang menghantam sebuah rumah susun di Jabalia di Gaza utara pada Minggu, 10 November 2024. Rekaman video yang beredar di media sosial, terlihat puluhan jasad terbungkus selimut dan tergeletak di lantai sebuah rumah sakit. Warga mengatakan rumah susun yang dihancurkan Israel itu menjadi tempat tinggal setidaknya 30 orang.

Kantor berita WAFA dan media milik Hamas mewartakan jumlah korban tewas sebanyak 32 orang. Kementerian Kesehatan Gaza masih belum mengkonfirmasi jumlah pasti korban tewas akibat serangan ini. Sedangkan layanan darurat sipil mengatakan sejumlah operasi penyelamatan terhambat karena penggeledahan yang dilakukan Israel di duga kota dan sebuah kamp pengungsi di Gaza utara sejak 5 Oktober 2024. Masih belum diketahui jumlah korban tewas akibat serangan sejak 5 Oktober ini   
   
Israel mengakui telah mengirimkan tentara agar masuk ke Jabalia, Beit Lahiya dan Beit Hanoun  yang terletak di Gaza utara untuk memerangi anggota Hamas, yang diduga melancarkan serangan dari sana dan mencegah anggota Hamas berkumpul kembali. Dikatakan Tel Aviv, tentara Israel telah membunuh ratusan anggota Hamas di area itu sejak serangan membabi-buta dilancarkan. 

Di Gaza City, serangan Israel menghantam sebuah rumah di Sabra milik Wael Al-Khour pegawai di Kementerian Kesejahteraan Gaza. Serangan pada Minggu, 10 November 2024 itu, menewaskan tujuh anggota keluarga Al-Khour, termasuk istri dan anak-anaknya. Militer Israel mengklaim sedang mempelajari laporan perihal serangan di Jabalia dan Sabra.  

Sejumlah upaya gencatan senjata antara Hamas Israel sampai berita ini diturunkan, terhenti karena Hamas dan Israel saling menyerang. Hamas menginginkan kesepakatan yang bisa mengakhiri perang Gaza dan pembebasan tahanan Palestina yang ditukar dengan pembebasan sandera warga negara Israel. Sedangkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan perang Gaza baru akan berhenti jika Hamas benar-benar ditumpas. 
   
Sumber: Reuters

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini



hanomantoto