[hanomantoto]

TEMPO.CO, Jakarta –  Aske Mabel, mantan polisi dari Kepolisian Resor (Polres) Yalimo, Papua Pegunungan, diduga bergabung dengan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat–Organisasi Papua Merdeka (TPNPB–OPM). Dugaan itu muncul setelah beredar video seorang pria yang diduga Aske Mabel mendeklarasikan diri sebagai Panglima Komando Daerah Pertahanan (Kodap) Balim Timur Yali-Yalimo TPNPB–OPM.

Dalam video tersebut, seorang pria yang diduga Aske Mabel membacakan pernyataan sikap sebagai pimpinan Kodap Yalimo. Ada tiga orang lainnya yang mendampingi pria tersebut.

Dia juga mengklaim telah merampas senjata api jenis AK-47. “Saya telah diangkat sebagai Panglima TPNPB-OPM Kodap Balim Timur Yali-Yalimo. Kami telah merampas empat senjata jenis AK-47 dari Polres Yalimo, Provinsi Papua Pegunungan, beberapa waktu lalu,” kata pria yang diduga Aske Mabel dalam video tersebut, dikutip pada Ahad, 10 November 2024.

Pria tersebut menyatakan bakal memanfaatkan logistik senjata yang telah dia rampas itu untuk perjuangan kemerdekaan Papua Barat. Senjata api itu juga dia pegang saat mengambil video yang kemudian beredar.

Kepala Operasi Damai Cartenz Brigadir Jenderal Faizal Ramadhani menduga sosok dalam video tersebut adalah Aske Mabel. “Sosok dalam video yang beredar ini diduga kuat memiliki kemiripan dengan mantan anggota Polri Polres Yalimo, Aske Mabel,” kata Faizal dalam keterangan tertulis pada Ahad, 10 November 2024.

Faizal menyampaikan Aske sebelumnya terlibat dalam perampasan empat pucuk senjata api laras panjang jenis AK Cina pada 9 Juni 2024 lalu. Faizal berujar polisi akan melakukan upaya penegakkan hukum terhadap Aske Mabel.

Sebelumnya diberitakan Antara, kejadian perampasan senjata api bermula saat Bripda Aske Mabel mendatangi Polres Yalimo pada Ahad, 9 Juni 2024 sekitar pukul 04.00 dini hari waktu setempat. Dia berdalih hendak mengisi daya handphone dan masuk ke ruangan tempat penyimpanan senjata api.

Bripda Aske Mabel lantas memasukkan tiga pucuk senjata api ke dalam tas ransel. Sedangkan satu pucuk senjata berada dalam genggamannya. Atas kejadian tersebut, Polda Papua mengirimkan personil Brimob untuk membantu Polres Yalimo memburu Bripda Aske Mabel.

Tempo telah menghubungi juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, mengenai bergabungnya Aske Mabel dengan sayap militer organisasi pro kemerdekaan Papua Barat itu. Sebby belum membalas pertanyaan dari Tempo hingga berita ini ditulis.



hanomantoto