Pajak Turis di Algarve Kini Berlaku Sepanjang Tahun, Ada Pengecualian Khusus
[hanomantoto]
TEMPO.CO, Jakarta – Pemerintah kota Faro di Algarve, Portugal, baru-baru ini memperbarui kebijakan pajaknya dengan sejumlah perubahan besar. Kini, pajak turis akan dikenakan sepanjang tahun, dengan tarif yang berbeda untuk musim ramai dan musim sepi. Kebijakan ini bertujuan untuk menjaga pariwisata di Faro serta meningkatkan pendapatan kota demi mendukung infrastruktur dan layanan publik yang lebih baik bagi masyarakat dan wisatawan.
Tebing yang menjulang tinggi, gua laut, pantai keemasan, teluk bergerigi, dan pulau berpasir menjadi daya tarik wisatawan. Tertuama karena kedua sisi kota ini dikeliling Samudra Atlantik, menjadi surga bagi para peselancar, terutama di sepanjang pantai barat yang belum berkembang dan menyegarkan.
Pada musim ramai, antara bulan Maret hingga Oktober, tarif pajak turis meningkat menjadi 2 euro (sekitar Rp33.160) per orang per malam. Sementara itu, pada musim sepi dari November hingga Februari, tarifnya diturunkan menjadi 1 euro (sekitar Rp16.808). Dengan penyesuaian tarif musiman ini, Kota Faro mengupayakan distribusi pendapatan yang lebih merata sepanjang tahun, memberikan stabilitas ekonomi meskipun jumlah kunjungan turis berfluktuasi.
Pemerintah Kota Faro juga memperluas cakupan pajak turis, menyesuaikan kebutuhan berbagai kelompok. Pengecualian kini mencakup wisatawan berusia 16 tahun ke bawah, lebih tinggi dari batas usia sebelumnya yang hanya 13 tahun. Langkah ini dirancang untuk memberikan kelonggaran kepada keluarga yang membawa anak-anak.
Praia da Falesia, Algarve, Portugal. Unsplash.com/Colin+Meg
Selain itu, mahasiswa, baik lokal maupun internasional, yang berkuliah di University of Algarve dibebaskan dari pajak ini selama tahun akademik. Kebijakan ini berlaku untuk mereka yang tinggal di penginapan lokal, pengajuan, atau hotel dengan bukti pendaftaran sebagai pelajar, sebagai upaya untuk mendukung kontribusi komunitas akademik di Faro.
Pengunjung yang datang untuk keperluan medis, beserta pendampingnya, juga dibebaskan dari pajak turis, dengan menunjukkan bukti penjadwalan layanan kesehatan. Pemerintah Kota Faro bahkan memberikan pengiriman bagi orang-orang yang terpaksa tinggal sementara karena situasi darurat atau kondisi cuaca buruk, termasuk tenaga kerja di sektor pendidikan, kesehatan, dan keamanan yang ditempatkan di Faro untuk tugas penting.
Penduduk Faro sendiri kini mendapatkan penuh dari pajak turis saat mereka menggunakan fasilitas hotel lokal, seperti hotel atau perkemahan, selama mereka dapat menunjukkan bukti status penduduk lokal. Kebijakan ini mencerminkan perhatian kota terhadap kesejahteraan ekonomi warga lokal sekaligus mendorong ekosistem pariwisata yang inklusif.
Dengan pembaruan kebijakan ini, Faro berharap dapat mempromosikan pariwisata yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Pajak sepanjang tahun, penyesuaian tarif musiman, dan termasuk untuk kelompok tertentu membuat kebijakan ini lebih adil dan fleksibel. Faro kini siap memperkuat postingannya sebagai destinasi yang tidak hanya menarik bagi pengunjung, tetapi juga mendukung komunitas lokalnya.
PUTRI ANI | TRAVEL AND TOUR WORLD | THE PORTUGAL NEWS
Tinggalkan Balasan