[hanomantoto]

TEMPO.CO, Jakarta – Taman Arkeologi Pompeii membatasi pengunjung hanya sampai 20 ribu orang perhari. Selain itu, taman ini juga memperkenalkan tiket yang dipersonalisasi. Hal ini untuk melindungi situs warisan dunia UNESCO tersebut dari overtourism.

Gabriel Zuchtriegel, direktur taman arkeologi, mencatat bahwa jumlah pengunjung harian ke situs tersebut rata-rata antara 15 dan 20 ribu orang. Tahun lalu, Pompeii dikunjungi lebih dari 4 juta pengunjung, naik 33,6 per seratus tahun-ke-tahun, yang berarti rata-rata harian sekitar 11,200 orang, menurut data Kementerian Kebudayaan.

Dengan menetapkan batas yang ketat, taman nasional ini bermaksud mencegah masuknya wisatawan melebihi jumlah tersebut. Termasuk membantu mengelola kepadatan pengunjung dan mengurangi potensi tekanan pada sisa-sisa situs yang rapuh.

Pembatasan pengunjung tersebut mulai berlaku pada 15 November 2024. Selain itu, tiket masuknya, yang dimulai dari 18 euro (sekitar Rp302 ribu) akan dipersonalisasi dengan dengan nama lengkap setiap pengunjung. Dengan begitu pengawasan terhadap pengunjung lebih ketat, dan membantu melestarikan infrastruktur Pompeii yang rapuh untuk generasi mendatang

Selama bulan-bulan puncak musim panas, taman ini akan menerapkan slot masuk berwaktu, sehingga lebih mudah untuk mendistribusikan jumlah pengunjung sepanjang hari.  Peraturan baru ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk menyeimbangkan aksesibilitas dan konservasi, karena Pompeii terus menjadi salah satu tempat wisata bersejarah paling populer di Italia.

Pompeii terletak di Campania, Italia, sekitar 23 kilometer tenggara Napoli, di kaki tenggara Gunung Vesuvius.  Situs ini merupakan keajaiban arkeologi, menunjukkan reruntuhan kota yang pernah berkembang dan terpelihara dengan baik, tenggelam di bawah abu vulkanik, batu, dan debu ketika Gunung Vesuvius meledak pada tahun 79 M.

Reruntuhan di Pompeii pertama kali ditemukan pada akhir abad ke-16 oleh arsitek Domenico Fontana. Pekerjaan di Pompeii baru dimulai pada tahun 1748, dan pada tahun 1763 sebuah prasasti (“Rei publicae Pompeianorum”) ditemukan yang mengidentifikasi situs tersebut sebagai Pompeii. Pekerjaan di kota-kota ini pada pertengahan abad ke-18 menandai dimulainya ilmu arkeologi modern.

Para arkeolog masih melakukan penemuan di sana, termasuk sebuah rumah kecil yang terungkap bulan lalu dengan lukisan dinding adegan mitologis yang terpelihara dengan baik.

TRAVEL AND TOUR WORLD | SIGHT MAGAZINE | BRITANNICA



hanomantoto