Deretan Nutrisi yang Bikin Seledri Layak Dijadikan Camilan
[hanomantoto]
TEMPO.CO, Jakarta – Seledri termasuk sayuran yang sering kita jumpai setiap hari dan harganya pun tak mahal. Sayangnya, tak semua orang menyukainya karena rasa yang dinilai kurang enak dan juga baunya yang mungkin mengganggu.
Meski demikian, tak sedikit pula yang menggemari seledri, bahkan dimakan mentah seperti dibuat jus dan batangnya dijadikan camilan. “Seledri disukai karena renyah, serbaguna, dan bisa dicelup ke saus,” kata Lisa Young, pakar nutrisi dan diet dan juga penulis Finally Full, Finally Slim, kepada USA Today.
Seledri termasuk sayuran unik karena bisa bertahan lebih lama dibanding sayuran lain jika disimpan dengan benar. Jika tak dipotong-potong dan disimpan dalam alumunium foil, seledri bisa bertahan satu bulan dalam kulkas. Bahkan setelah dipotong-potong pun jika disimpan di tempat yang rapat, sayuran ini bisa bertahan setengah bulan.
Kandungan penting
Seledri mengandung protein dan sederet nutrisi seperti kalsium, zinc, selenium, vitamin C, folat, vitamin K, vitamin A, zat besi, magnesium, terutama kandungan fosfor dan potasium yang cukup signifikan, menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA). Abby Langer, pendiri Abby Langer Nutrition, juga menyebut kandungan air tinggi seledri yang bisa membantu hidrasi dan kandungan potasium membantu mengontrol detak jantung dan kontraksi otot.
Seledri juga sumber serat yang baik sehingga bagus buat pencernaan, memberi makan bakteri baik, dan membuat kenyang lebih lama. Serat tinggi juga berarti seledri bisa membantu menurunkan kadar kolesterol jahat atau LDL.
Young juga mengatakan vitamin K dalam seledri membantu mengentalkan darah dan kesehatan tulang. Begitu juga kandungan flavonoid dan antioksidan yang membantu mengurangi peradangan dan risiko penyakit kronis. Sedangkan folat membantu memelihara kesehatan fungsi sel-sel dan penting bagi ibu hamil.
Kalori yang rendah juga bisa membuat seledri jadi camilan yang baik buat yang ingin menjaga berat badan. Karena berbagai kandungan penting itu seledri diklaim aman dimakan setiap hari. Namun, ada pula sebagian orang yang perlu berhati-hati.
“Orang dengan alergi, terutama yang alergi serbuk sari, bisa jadi alergi pada seledri,” kata Young mengingatkan.
Pemilik irritable bowel syndrome juga perlu berhati-hati karena seledri mengandung karbohidrat rantai pendek yang disebut manitol, yang bisa berfermentasi di usus dan memperparah gejala. Sayuran ini juga mengandung oksalat, yang harus menjadi perhatian orang-orang yang rentan menderita batu ginjal, jelas Young. Sementara vitamin K bisa berinteraksi negatif dengan obat pengencer darah.
“Orang yang minum obat untuk gangguan tiroid juga harus berkonsultasi dengan dokter mengenai makanan yang bisa berpengaruh, termasuk seledri,” tutur Young.
Tinggalkan Balasan