Akhirnya, Gunung Fuji Terlihat Kembali Bersalju meski Telat Sebulan
[hanomantoto]
TEMPO.CO, Jakarta – Gunung Fuji, puncak tertinggi di Jepang, akhirnya kembali bersalju. Menurut media lokal, salju pertama yang terlihat di Fuji dilaporkan pada Rabu pagi, 6 November 2024, mengakhiri periode tanpa salju terpanjang dalam 130 tahun.
Butiran salju di Gunung Fuji biasanya mulai muncul pada awal Oktober, namun puncak gunung yang dianggap suci oleh masyarakat Jepang itu tetap gundul hingga November. Jika 6 November dikonfirmasi sebagai tanggal turunnya salju pertama, itu berarti terlambat satu bulan dan menjadi tanggal paling lambat sejak Badan Meteorologi Jepang mulai mencatatnya pada tahun 1894.
Gunung api ini telah lama dipuja sebagai simbol spiritual, politik, dan budaya, karena lapisan saljunya. Saat salju tak juga muncul sampai awal November, banyak orang Jepang merasa gelisah dengan puncaknya yang gundul.
Belum Diumumkan Resmi
Meski salju telah muncul, pengumuman resminya belum dirilis menurut Al Jazeera. Badan Meteorologi Jepang atau JMA di Kofu, yang bertugas membuat pengumuman sejak 1984, berada di sisi lain gunung dan pandangannya tertutup awan.
Namun, JMA Shizuoka mengatakan hujan salju terlihat di sisi barat daya gunung, yang merupakan situs warisan UNESCO. Balai Kota Fuji di Shizuoka membagikan gambar puncak yang diselimuti salju.
“Ini adalah foto-foto Gunung Fuji, dilihat dari balai kota pagi ini. Kita bisa melihat lapisan tipis salju di dekat puncaknya,” demikian keterangan sebuah unggahan di akun resmi X milik kota Fuji di Prefektur Shizuoka.
Banyak warga di daerah tersebut juga mengunggah foto-foto salju mereka sendiri. Rekaman udara dari penyiar nasional NHK juga menunjukkan tampilan dekat bubuk salju putih di lereng berbatu.
Tertutup Salju Hampir Sepanjang Tahun
Dengan ketinggian 12.389 kaki, Gunung Fuji merupakan gunung berapi aktif yang tertutup salju hampir sepanjang tahun. Namun, selama sekitar dua bulan antara Juli dan September, salju tidak terlihat dan pendaki diizinkan untuk mendaki lerengnya yang berbentuk kerucut.
Musim panas di Jepang tahun ini merupakan musim panas terpanas yang pernah tercatat, sama dengan 2023, karena gelombang panas ekstrem yang dipicu oleh perubahan iklim di banyak bagian dunia.
Gunung Fuji yang bentuknya simetris ini telah diabadikan dalam banyak karya seni, termasuk “Great Wave” karya seniman ukiyo-e Katsushika Hokusai. Gunung ini terakhir kali meletus sekitar 300 tahun yang lalu.
JAPAN TODAY | NEW YORK TIMES | AL JAZEERA
Tinggalkan Balasan