Tiket Laga Timnas Indonesia vs Jepang Ludes Terjual Menggunakan Garuda ID, Dirut PT GSI Bilang Begini soal Kendala Sistem
[hanomantoto]
TEMPO.CO, Jakarta – Tiket pertandingan Timnas Indonesia vs Jepang pada putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 telah ludes terjual. Pertandingan itu dijadwalkan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, pada 15 November mulai pukul 19.00 WIB.
PSSI menerapkan pengaktifan Garuda ID untuk pembelian tiket bagi para suporter Timnas Indonesia yang ingin menyaksikan secara langsung di stadion berkapasitas 70 ribu orang itu. Harga tiket termurah adalah Rp 240 ribu untuk Upper Garuda atau tribun atas.
Untuk kategori tribun di belakang gawang, Garuda South dan Garuda North, dijual seharga Rp 480 ribu. Kategori Garuda West dan Garuda East dijual seharga Rp 1 juta, sementara tiket premium dijual seharga Rp 1,4 juta.
Meski tiket terjual habis dengan menerapkan kewajiban pendaftaran kartu identitas, Direktur Utama PT Garuda Sepakbola Indonesia (GSI) Marshal Masita tak menampik adanya trial error pada sistem. Sebab itu, ia mengantisipasi dengan menyediakan help desk seperti di mal-mal (ada 10 titik), di MRT (ada sembilan titik), dan di sekitaran SUGBK (ada enam titik).
“Kami mau datang, jemput bola. Misalnya ada yang bingung, tinggal datang ke titik help desk. Kami buka sampai tanggal 19 November. Jadi kami buka seluas-luasnya, kalau enggak mau daftar online, kami sediakan titik-titik tadi,” katanya di SUGBK, Jakarta pada Kamis, 7 November 2024.
Berdasarkan pantauan Tempo yang mencoba mendaftar Garuda ID di titik Garuda Store, SUGBK, saat pendaftaran tetap menggunakan sistem online. Sementara help desk disediakan untuk membantu tahapan pendaftaran, sejatinya sudah ada dalam unggahan Instagram @timnasindonesia.
Setelah proses pendaftaran selesai menggunakan gawai pendaftar sendiri, maka akan muncul status menunggu verifikasi yang bisa saja dibatalkan jika salah satu syarat pendaftaran tak cocok dengan sistem Garuda ID. Menanggapi itu, Marshal mengatakan tujuannya untuk digitalisasi.
“Ya kan hari ini sudah 2024, bukan tahun 1984. Semuanya sudah harus terintegrasi, terdigitalisasi. Jadi datanya tersimpan. Kalau misalnya belum diverifikasi, bisa dicek lagi ke lokasi pendaftaran,” kata Marshal.
Ia menyampaikan penerapan Garuda ID guna mengantisipasi adanya kegaduhan di dalam stadion saat laga pertandingan berlangsung. Bagi pihak-pihak yang bertingkah rusuh, kata dia, akan terekam CCTV yang akan disediakan sebanyak 100 di SUGBK, Jakarta.
“Jadi memang harus punya Garuda ID. Jualannya begini, misalnya ada satu pertandingan lalu ada yang bikin rusuh kami punya database fans. Bisa kontrol siapa saja yang masuk stadion. Jadi, Garuda ID ini bukan berdiri sendiri, Garuda ID adalah sistemnya,” katanya.
Sebelumnya, Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengklaim tiket pertandingan Timnas Indonesia vs Jepang telah ludes. Bagi yang belum mendapat tiket untuk laga melawan Jepang, masih tersedia tiket untuk pertandingan melawan Arab Saudi pada 19 November.
“Alhamdulillah, sold out. Terima kasih atas antusiasme luar biasa untuk Timnas Indonesia. Mari kita bersatu mendukung Timnas Indonesia. Sampai bertemu di Gelora Bung Karno,” ujar Erick melalui akun Instagram resminya.
PIlihan Editor: Shin Tae-yong Puji Perfoma Jay Idzes dan Rizky Ridho Bersama Klubnya Menjelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
Tinggalkan Balasan