Makanan Gula dan Lemak Tinggi Bisa Kurangi Daya Tahan Tubuh di Musim Pancaroba
[hanomantoto]
TEMPO.CO, Jakarta – Di musim pancaroba ini, hendaknya kita selalu menjaga asupan makanan dan minuman. Musim pancaroba dengan perubahan temperatur udara sedikit banyak berpengaruh pada tubuh.
Dilansir dari Dinkes.kulonprogokab.go.id, tubuh akan secara otomatis berusaha menyesuaikan dengan temperatur sekitar. Saat itu pula daya tahan tubuh akan berkurang sehingga rentan terkena penyakit.
Makanan tinggi gula seperti kue atau minuman bersoda dapat mengurangi kemampuan sel melawan bakteri.
Diberitakan sebelumnya, pakar diet dan gizi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta, Fitri Hudayani, menjelaskan makanan tinggi gula akan menekan daya tahan tubuh yang dapat mempengaruhi kesehatan di musim pancaroba.
“Yang dapat menekan daya tahan tubuh antara lain makanan tinggi gula,” kata Fitri.
Gula alami dari buah disarankan untuk mengganti gula di makanan. Selain gula, Fitri mengatakan makanan yang mengandung lemak tinggi, khususnya lemak jenuh, dan yang memiliki kandungan natrium atau garam berlebih juga dapat menurunkan daya tahan tubuh di musim pancaroba.
Menurutnya, garam dan lemak dapat mengganggu keseimbangan nutrisi tubuh dan menyebabkan rasa haus dika dikonsumsi saat cuaca panas. Selain itu, lemak juga fapat membuat tubuh lebih rentan terhadap penyakit. Ia menyarankan di cuaca yang tidak menentu ini harus memperhatikan kesehatan dan menjaga daya tahan tubuh, salah satunya dengan konsumsi makanan sehat dari sayur dan buah.
“Kita harus memperhatikan kesehatan tubuh, salah satunya dengan menjaga daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan yang sehat, khususnya sumber vitamin, mineral, yang bisa berasal sayur dan buah-buahan,” jelasnya.
Fitri menjelaskan sayur dan buah memiliki mineral yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu, ia juga menyarankan cukup minum air putih setidaknya 2 liter per hari. Jika cuaca sedang panas, minum air dingin juga diperbolehkan berupa air putih atau jus buah tanpa gula. Minum air dingin dapat membantu menghilangkan dahaga dan rasa panas, juga mengatur suhu tubuh kembali normal.
“Sebaiknya minuman yang dikonsumsi berupa air putih atau jus buah tanpa gula,” kata Fitri.
Hal serupa disampaikan juga oleh dokter spesialis gizi RS Pelni dr. Jovita Amelia, Sp.GK. Jovita tidak menyarankan untuk meminum minuman berperasa atau minuman manis dan sebagai gantinya.
“Cukupi air putih sesuai kebutuhan tubuh,” kata Jovita seperti dikutip dari Antara.
Ia juga mengingatkan untuk selalu menjaga pola makan yang baik termasuk memenuhi kebutuhan dasar tubuh, yakni memiliki kecukupan energi atau kalori, kecukupan karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Hal itu yang bisa didapatkan dari makan yang sehat dan seimbang.
Jovita menuturkan, selain pola makan yang baik, beristirahat yang cukup dan berolahraga juga disarankan demi menjaga daya tahan tubuh.
Tinggalkan Balasan