Bahlil: Isu Jokowi dan Gibran Masuk Golkar Sudah Terjadi sebelum Munas
[hanomantoto]
TEMPO.CO, Jakarta – Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia memastikan bahwa presiden ke-7, Joko Widodo, dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tidak berada dalam kepengurusan partainya.
“Sampai hari ini kami sampaikan bahwa pak presiden ke-7 tidak dalam kepengurusan, baik dewan kehormatan, pembina, maupun struktur. Termasuk pak wapres (Gibran Rakabuming Raka),” ujar Bahlil saat pengumuman struktur kepengurusan Partai Golkar, Kamis, 7 November 2024.
Pengumuman struktur kepengurusan ini berlangsung di Gedung Dewan Pimpinan Pusat atau DPP Partai Golkar, Palmerah, Jakarta Barat. Selama pengumuman, Bahlil sesekali mengeluarkan gimik perihal kemungkinan Jokowi menjadi kader Golkar.
Salah satunya terjadi saat nama Agus Gumiwang Kartasasmita diumumkan sebagai Dewan Pembina Partai Golkar. “Orang-orang pasti menunggu ini, Dewan Pembina Golkar, Agus Gumiwang Kartasasmita,” ucap Bahlil. Pada bagian pengumuman Dewan Pembina Golkar itu, dia mengucapkan dengan lambat setiap kata demi kata, hingga akhirnya nama Agus Gumiwang diumumkan juga.
Bahlil mengaku sudah mengetahui soal beredarnya isu Jokowi dan Gibran bergabung menjadi kader Partai Golkar. Adapun isu itu disebutnya sudah bergulir sejak Musyawarah Nasional Golkar ke-IX, Rabu, 21 Agustus 2024.
Jokowi pada saat Munas Golkar masih menjabat sebagai presiden dan menghadiri musyawarah yang berlangsung di Jakarta Convention Center. “Isu yang teman-teman dengar bahwa presiden ke-7 dan wapres masuk Golkar terjadi sebelum Munas kemarin dan terus menerus,” ujar Bahlil.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral di Kabinet Merah Putih ini menyampaikan bahwa aspirasi untuk Jokowi bergabung di Partai Golkar memang banyak bermunculan. Hal ini disebut Bahlil karena Jokowi sudah menjadi tokoh bangsa.
Bahlil pun menegaskan, pintu Partai Golkar tidak hanya terbuka bagi Jokowi saja, melainkan untuk semua pihak yang ingin mengabdikan dirinya kepada bangsa dan negara.
“Kami terbuka, tidak hanya Pak Jokowi, siapapun boleh masuk Golkar, dengan senang hati saya terima. Golkar ini inklusif dan tidak mengenal suku, agama, dan daerahnya. Selama dia warga Indonesia dan memenuhi syarat, dengan senang hati kami terima,” kata Bahlil.
Tinggalkan Balasan